Halo, semua! Perkenalkan, namaku Angelika Halim. Aku adalah salah satu siswi kelas X di SMA Santo Paulus Pontianak (tahun ajaran 2024/2025). Pada kesempatan kali ini, aku akan menceritakan bagaimana perjalanan diriku dapat menyukai bahasa Mandarin

Minat Berbahasa Mandarin
yang Bersemi Kembali

Cerita ini berawal ketika diriku duduk di bangku kelas I SD. Pada saat itu, banyak sekali orang tua dari teman temanku mendaftarkan anak-anak mereka untuk mengikuti les mata pelajaran tertentu, seperti matematika, bahasa Inggris maupun bahasa Mandarin. Sama halnya yang terjadi pada diriku, kedua orang tuaku pun mendaftarkan diriku untuk mengikuti les bahasa Mandarin yang lokasinya sangat dekat dengan daerah tempat tinggalku.

Pada awalnya, tentu saja aku belum mengerti apa-apa tentang bahasa yang akan diriku kembangkan dan pelajari waktu itu. Apalagi, aku sehari-hari memakai bahasa Indonesia dan bahasa Khek (salah satu bahasa suku Tionghua). Namun, seperti pepatah “Kalau tak kenal, maka tak sayang”, maka dari itu, aku mencoba mengenal lebih dalam bahasa Mandarin, mulai dari penyebutan angka dan pelafalan nada. 

Lima nada dalam bahasa Mandarin

Mencoba pdkt DENGAN BAHASA MANDARIN

Seiring berjalannya waktu, aku semakin tertarik dengan bahasa Mandarin. Menurutku, bahasa ini sangat seru, terutama dalam pelafalannya yang lumayan mirip dengan bahasa Khek. Selain menambah nilai keterampilan untuk investasi masa depan, belajar bahasa Mandarin juga melatih konsentrasi. Hal ini dikarenakan dalam Bahasa Mandarin terdapat aspek yang disebut sebagai Pinyin dan Hanzi. Ketika seseorang salah mengucapkan nada atau menulis goresannya, makna atau arti yang hendak disampaikan olehnya bisa ditafsirkan berbeda oleh pendengar.

Pada awalnya, tentu saja aku kesulitan dalam membaca Pinyin dan menulis huruf Mandarin. Namun, aku terus berusaha keras. Menjelang kelas III SD, aku mulai bisa dan memahami materi dasarnya. Sayangnya, pada tahun 2020 saat aku duduk di bangku kelas V SD, pandemi COVID-19 melanda dunia sehingga menyebabkan les Bahasa Mandarin tidak beroperasi untuk waktu yang tidak bisa ditentukan.

Meskipun begitu, aku tidak menyerah. Aku tetap belajar bahasa Mandarin dengan menonton drama Cina, yang kini menjadi hobiku. Metode pembelajaran melalui tontonan ini membuatku semakin menyukai bahasa Mandarin dan membantu mengasah pelafalan nada. Salah satu drama Cina yang membuatku jatuh hati adalah “The Untamed”, yang menceritakan persahabatan antara Wei Ying dan Lan Wangji dalam perjuangan menghapus kesalahpahaman dan dendam.
Poster drama Cina "The Untamed"
Waktu berlalu, dan aku pun lulus SD serta melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. Saat kelas VII dan VIII SMP, aku sempat berhenti mengikuti les Mandarin karena merasa jenuh dan kehilangan motivasi akibat pandemi. Namun, saat kelas IX SMP, aku kembali bersemangat belajar bahasa Mandarin melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler tersebut, aku mendapatkan ilmu yang lebih banyak tentang bahasa Mandarin. Laoshi (panggilan untuk “guru” dalam bahasa Mandarin) yang mengajarku waktu itu pun sangat dekat dengan kami, anggota ekstrakurikuler. Kami sering kali berbagi ilmu dari drama Cina yang kami tonton. Fun fact, pelajaran Mandarin di SMP-ku hanya ada di kelas IX.

Kembali ke topik, selama mengikuti ekstrakurikuler, aku jarang sekali bolos. Terlebih lagi, ada jadwal kegiatan berupa praktik dialog, yang menurutku sangat seru dan menantang. Tidak terasa, tujuh bulan pun telah berlalu. Saat itu, Laoshi di SMP-ku menawarkan kami untuk mengikuti lomba sulih suara (dubbing) yang diselenggarakan oleh Universitas Tanjungpura. Aku sangat tertarik, tetapi sayangnya aku tidak bisa mengikuti karena sudah mendekati masa kelulusan. Sebenarnya, ekstrakurikuler bahasa Mandarin ini hanya bisa diikuti sampai semester I. Hal ini karena di semester II kami harus fokus pada kelulusan. Meskipun demikian, aku mampu menyeimbangkan waktuku untuk fokus pada kegiatan ekstrakurikuler dan persiapan kelulusan secara sekaligus.

Setelah lulus SMP, aku melanjutkan pendidikan di SMA Santo Paulus Pontianak. Sekolah ini telah menyediakan mata pelajaran Bahasa Mandarin sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Kami diajar oleh Laoshi Fransiska Kurnia Wati (atau akrab dipanggil Laoshi Siska). Pembelajaran dengan Laoshi Siska membuat minatku terhadap bahasa Mandarin semakin tinggi hingga aku bertekad untuk lebih mahir dalam berbahasa Mandarin. Laoshi Siska mengajarkan kami dari dasar, mulai dari huruf vokal dan pelafalan nada, lalu memberikan tugas. Salah satu tugasnya adalah membuat video tentang "这是我的事表" (Zhè shì wǒ de shíjiān biǎo), kesempatan bagiku untuk menceritakan tentang jadwal keseharian, mulai dari Qǐchuáng (bangun tidur) hingga Shuìjiào (tidur).

Sekarang, aku merasa telah menemukan tempat dan sumber yang cocok untuk mengembangkan potensiku dalam bidang ini. FYI, di kelas tingkat selanjutnya, Laoshi Siska juga mengajarkan HSK, kepanjangan dari Hànyǔ Shuǐpíng Kǎoshì (汉语水平考试). HSK adalah ujian standar internasional untuk mengukur kemampuan berbahasa Mandarin bagi penutur non-pribumi, baik untuk mereka yang belajar Mandarin sebagai bahasa kedua maupun asing. HSK terdiri dari beberapa tingkat, mulai dari HSK 1 hingga HSK 6, dengan tingkat kesulitan yang semakin meningkat. Ujian ini menguji keterampilan mendengarkan, membaca, dan menulis dalam Bahasa Mandarin, dan hasilnya sering digunakan untuk keperluan akademis, pekerjaan, atau imigrasi ke negara-negara berbahasa Mandarin, terutama Cina.
Belajar Mandarin bersama Laoshi Siska

PENUTUP

Aku berharap dapat mengembangkan kemampuan berbahasa Mandarinku di SMA Santo Paulus Pontianak, misalnya melalui kegiatan ekstrakurikuler bahasa Mandarin seperti waktu aku menginjak masa SMP. Namun, kami disyaratkan untuk menguasai bahasa Mandarin pada level tertentu terlebih dahulu agar dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bahasa Mandarin di sekolah. Aku akan belajar lebih giat terkait itu. Aku juga akan berusaha keras agar dapat terlibat aktif dalam mengikuti berbagai lomba bahasa Mandarin, seperti pidato dan sulih suara (dubbing).
Deswegen kannst man ziemlich sicher sein, dass es gelegentlich neue Games zu entdecken gibt. sie bei vulkan ???? Aktivieren Sie den Code FOREHEAD anders vulkan las vegas code 2022 Einem Profil, ehe Sie einzahlen. dealer spielen Um Kontakt über unserem Anbieter aufzunehmen, habt ihr verschiedenartige Optionen. mobile app Es gibt auch wichtige wöchentliche Aktionen sowie Turniere, bei denen Sie zusätzliche Belohnungen abbauen können. vulkan vegas