Kesuksesan SMA Santo Paulus Pontianak dalam Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) Kota Pontianak Tahun 2024
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui UPT Pusat Iptek dan Bahasa Kota Pontianak kembali menggelar ajang bergengsi bagi siswa-siswi berusia 12–18 tahun, yakni Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) Tahun 2024. Kompetisi ini bertujuan untuk mengenalkan dan membangkitkan minat, bakat, serta kreativitas para pelajar di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya keantariksaan.
Kompetisi ini berlangsung selama dua hari, dimulai pada 7 Agustus 2024 dengan sesi pembuatan dan perakitan roket air di Gedung Pontianak Convention Center (PCC). Para peserta diberi waktu dua jam untuk merakit dua unit roket. Keesokan harinya, 8 Agustus 2024, sesi pertandingan dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola SMAN 8 Pontianak. Peserta diberi kesempatan satu kali uji coba sebelum memulai pertandingan, dan dalam sesi pertandingan, mereka mendapat dua kali kesempatan untuk meluncurkan roket ke titik sasaran yang berjarak sekitar 60 meter.
Sebanyak 59 peserta dari berbagai sekolah di Kota Pontianak ikut berkompetisi. Mereka yang berhasil meraih peringkat I hingga harapan III akan melanjutkan ke tingkat nasional pada bulan November 2024 dengan akomodasi ditanggung pemerintah. Pemenang peringkat 7 hingga 15 juga diperbolehkan mengikuti tingkat nasional, tetapi akomodasinya tidak ditanggung pemerintah.
Pengumuman pemenang dilakukan pada hari pelaksanaan lomba, 8 Agustus 2024, sedangkan penyerahan hadiah dilaksanakan pada 15 Agustus 2024 di Hotel Orchardz, Jalan Perdana, Pontianak. Para pemenang dari peringkat I hingga harapan III mendapatkan sertifikat, piala, dan uang pembinaan. Seluruh peserta dan guru pembimbing juga menerima sertifikat keikutsertaan.
SMA Santo Paulus Pontianak mengirimkan tiga siswa sebagai peserta, yakni Bella Claudya (kelas XI), Resky Febrianus Yuga (kelas XII), dan Yovi Gracia Lo (Kelas XII), di bawah bimbingan dari Step Metal, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Fisika. Pada hari pertandingan, Bella Claudya berhasil meraih peringkat pertama setelah sukses meluncurkan roketnya dengan jarak terdekat ke titik sasaran pada kesempatan pertama. Sementara itu, Resky Febrianus Yuga berhasil menyabet posisi Harapan I. Ini tentu adalah kabar yang begitu menggembirakan bagi keluarga besar SMA Santo Paulus Pontianak.
Dalam wawancara pasca kompetisi, Bella mengungkapkan perasaannya yang sangat senang karena tidak menyangka akan menang. “Saya tidak menyangka bisa menang pada kesempatan pertama, karena pada kesempatan kedua justru hasilnya tidak sesuai harapan,” ujarnya. Tantangan terbesar yang dihadapinya selama kompetisi adalah membuat sayap roket yang harus berukuran rinci dan rapi. “Jika tidak rapi, roket akan sulit diterbangkan,” jelasnya. Selain itu, Bella juga mengalami kesulitan saat merakit roket kedua karena keterbatasan waktu sehingga tidak sempat menimbang roket tersebut.
Bella juga mengungkapkan bahwa keberhasilannya dalam kompetisi ini juga sebenarnya dipengaruhi oleh faktor keberuntungan. “Saat meluncurkan roket, kebetulan tidak ada angin, sehingga mengarahkan roket menjadi lebih mudah,” katanya. Persiapan yang dilakukan sebelum kompetisi sangat intensif, dengan latihan yang dilakukan selama kurang lebih 3 minggu. Latihan tersebut meliputi pembuatan badan roket, pengaturan berat roket agar sekitar 175–180 gram, serta latihan praktis langsung membuat roket. “Kami bahkan pernah mencoba meluncurkan roket langsung di lokasi pertandingan, di Lapangan SMAN 8 di Ampera, meskipun hanya sekali saja,” tambahnya. Momen yang paling berkesan bagi Bella adalah saat meluncurkan roketnya dan meraih kemenangan. “Kami tidak pernah menyangka bisa menang karena belum pernah sekalipun menerbangkan roket pada sesi pembelajaran di kelas,” ungkapnya.
Kesuksesan SMA Santo Paulus Pontianak dalam Kompetisi Roket Air Regional 2024 ini menjadi bukti bahwa dengan persiapan matang dan latihan yang terarah, siswa-siswi mampu meraih prestasi gemilang. Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang lomba, tetapi juga sarana untuk mengasah kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya keantariksaan, sekaligus membawa kebanggaan bagi Kota Pontianak di tingkat nasional.