SMA Santo Paulus Pontianak

Sekali Santo Paulus Tetap Santo Paulus

Turut Serta Mewujudkan Pembangunan Dunia yang Berkelanjutan, SMA SANTO PAULUS Pontianak Mengikuti Proyek Japan Art Mile 2021

Kontributor: Lenny, S.Pd, M.A

Japan Art Mile merupakan suatu proyek di bidang pendidikan, sosial dan kebudayaan yang mengimplementasikan Artmile International Collaborative Learning (AICL). Proyek yang sudah dilaksanakan sejak 2006 ini bertujuan untuk menumbuhkan masyarakat global yang menghargai keanekaragaman budaya, memiliki wawasan global dan mengambil bagian dalam membangun perdamaian dunia dan pembangunan yang berkelanjutan melalui kolaborasi dengan orang orang dari berbagai latar belakang budaya. Japan Art Mile didukung oleh Departemen Kementerian di Jepang yaitu Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi, dan bekerjasama dengan Lembaga Kerjasama Internasional Jepang.

Melalui Artmile International Collaborative Learning, sekolah sekolah di Jepang menjalin kolaborasi secara interaktif dengan berbagai sekolah di negara lain terkait tema tema isu global dan mengekspresikan secara konkrit pemikiran dan ide ide untuk pengembangan dunia yaitu melalui penciptaan seni kreasi mural sebagai hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan selama beberapa bulan lamanya. Sejak diadakan pertama kali sampai saat ini, sudah terdapat lebih dari 207 negara yang turut serta dalam proyek Japan Art Mile. Pada tahun 2021 ini terdapat 23 negara yang tersebar di benua Eropa, Asia, Afrika dan Amerika yang berkolaborasi dalam proyek ini. Di Indonesia sendiri, terdapat 6 sekolah, salah satunya adalah SMA Santo Paulus Pontianak, yang menjadi mitra sekolah sekolah di Jepang untuk proyek ini. Perekrutan sekolah sekolah partner untuk proyek ini dilakukan melalui seleksi berkas atau dokumen. Di tahun ini pendaftaran sekolah partner dilakukan mulai tanggal 1 Maret 2021 sampai 23 April 2021. Hasil seleksi diumumkan pada pertengahan Mei 2021. Kegiatan bersama sekolah partner dilakukan mulai Juni 2021 sampai Maret 2022. Dari durasi ini, terlihat bahwa proyek yang dilakukan memerlukan waktu yang cukup lama karena proyek ini merupakan proses pembelajaran interaktif sekolah sekolah antar negara sehingga diharapkan pada akhir masa pembelajaran, tercipta suatu karya yang konkrit berupa mural yang bermakna dari kolaborasi antar sekolah beda negara.

Adapun tema pembelajaran yang didiskusikan oleh para peserta AICl berupa 17 tujuan Pembangunan Berkelanjutan (17 Sustainable Development Goals) yang berisi tentang penghapusan kemiskinan, pengentasan kelaparan, perbaikan kesehatan, pendidikan bermutu, kesetaraan gender, akses air bersih dan sanitasi, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, industri dan inovasi, pengurangan ketimpangan, kota dan komunitas yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab, penanganan perubahan iklim, ekosistem laut, ekosistem darat, perdamain, keadilan dan kelembagaan yang kuat, dan yang terakhir adalah kemitraan untuk mencapai tujuan. Terkait 17 tujuan ini, para pelajar melakukan studi atau analisis terhadap masalah yang ada, saling berbagi pemikiran, dan mendiskusikan solusi mencapai tujuan tersebut.

Diskusi tersebut dilakukan melalui forum online yang telah disiapkan oleh penyelenggara program. Alur pembelajaran kolaboratif ini dilakukan dalam 5 tahapan, yaitu fase perkenalan masing masing sekolah partner, fase berbagi dan berdiskusi untuk mencapai kesepakatan mengenai tema yang akan dipelajari lebih lanjut, fase pemrosesan ide yang akan menghaslkan pesan pesan yang akan disampaikan ke dunia, fase pembuatan mural sesuai dengan tema dan pesan yang ingin disampaikan ke dunia, dan fase refleksi dan apresiasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan bersama sama. Mural yang dibuat adalah mural berukuran 1,5 m kali 3,6 m yang mana mural tersebut akan dibuat setengah oleh sekolah di Jepang yang kemudian dikirimkan ke sekolah partner, yaitu SMA Santo Paulus Pontianak untuk menyelesaikan atau melengkapi mural tersebut.

Diharapkan melalui pembelajaran kolaboratif ini tercipta efek efek positif yang berkelanjutan yaitu pemahaman lintas budaya antar negara, pemikiran yang kritis, pembelajaran yang aktif, kolaborasi global, dan ekspresi yang mengandung kreatifitas. Melalui proyek bersama ini diharapkan para pelajar mampu menghasilkan pemikiran pemikiran brilian yang akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk pengembangan negaranya masing masing dan dunia.

SMA Santo Paulus Pontianak merupakan sekolah pertama di Kalimantan yang mengikuti program ini. Kontak pertama kali dilakukan oleh kedua pihak sekolah rekanan, yaitu SMA Santo Paulus Pontianak dan Adogawa Junior High School, dilakukan pada tanggal 8 Juni 2021 yang dilakukan melalui aplikasi forum yang telah disediakan. Melalui beberapa kali diskusi tertulis, disepakati bahwa pada tanggal 22 Juni 2021 kedua sekolah rekanan akan melakukan perkenalan melalui aplikasi Zoom. Semoga kerjasama kedua sekolah dalam melakukan proyek ini berjalan lancar dan menghasilkan pemikiran pemikiran konstruktif yang diwujudkan dalam bentuk mural dan karya nyata lainnya. Nantikan update selanjutnya dari proyek ini.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *